Minggu, 19 April 2015

Pahlawanku

 RAJA PURNAWARMAN
    Purnawarman  adalah raja dari kerajaan tarumanugara.Kerajaan tarumanegara adalah kerajaan hindu tertua di pulau jawa yang terkenal di bogor , jawa barat.Purnawarman mulai memerintah pada abad ke -5 masehi.Ia seorang raja yang dikenal tangguh,berani,dan tegar dalam menghadapi musuh.
           Raja purnawarman  sangat memperhatikan kesejahteraan hidup rakyatnya. Ia membangun kanal dan memperbaiki aliran sungai  yang berpengaruh terhadap pperekonomian rakyat. Salah satunya  membuat Isaluran irigasi dengan cara menggali sebuah sungai yaitu sungai  gomati sepanjang 12 km.Saluran yang dibuat ini memiliki kegunaan, yaitu untuk mengairi sawah dan mencegah bahaya banjir.
           sebagai wujud kecintaan rakyat kerajaan tarumanegara terhadap raja purnawarman, maka telapak kaki raja diabadikan dalam bentuk prasasti  ciareteun. Selain prasasti ciareteun, ada beberapa prasasti lainya, seperti prasasti kebon kopi, jambu, pasir awi, dan muara cianten. Dari keterangan prasasti dapat diketahui bahwa di jawa barat pada zaman dahulu, masyarakat hidup dengan teratur dan makmur.  




 BALAPUTRA DEWA
Raja yang berhasil membawa kerajaan sriwijayamenuju puncak kejayaan  adalah balaputradewa yang memerintah pada abad ke-9. Padamasa pemerintahannya kerajaan sriwijaya berkembang pesat dan menjadi pusat agama budha di asia tenggara.
Nama balaputradewa terdapat dalam prasati nalanda. Dalam prasasti diberitakan  tentang pembangunan sebuah biara nalanda. Semasa balaputradewa berkuasa banyak putra kerajaan  belajar ke perguruan tinggi nalanda di benggala, india. Mereka tinggal di sebuah biara.
Seorang pendeta budha dari tiongkok bernama i-tsing datang ke sriwijaya . Tahun 71 masehi ia berangkat ke tempat suci agama budha di india. Dalam perjalanan pulang ia   singgak di sriwijaya dan tinggal disana selama 4 tahun. Kemudian, i-tsing menjermahkan kitab suci agama budha dari bahasa sanskerta ke dalam bahasa tiongkok. Dari berita yang ditulis I-tsing diketahui bahwa banyak pendeta yang tinggal di sriwijaya  untuk belajar agama buddha.  Pelajar asing yang akan memperdalam agama buddha di india harus belajar agama buddha di sriwijaya terlebih dahulu.




by : Dyah Ajeng Citra Pawestri

KAMPUH


Pengertian Kampuh

Kampuh adalah sambungan pada busana yang terdiri dari dua bahan yang sama ataupun berbeda, yang digunakan untuk menyambung dua kain dan menggunakan teknik penyelesaian tertentu.

Kampuh Terbuka
1.     Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan cara di obras.
Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan obras, yaitu penyelesaian disepanjang pinggiran tiras diselesaikan dengan diobras. Cara ini pada saat sekarang banyak dipakai terutama untuk busana wanita dan busana pria (celana pria).
2.      Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan cara di zig-zag.
Kampuh ini biasanya dikerjakan pada pekerjaan tailoring yaitu kampuh pada busana pokoknya, karena nantinya pada busana tailoring akan diberi lining sehingga cukup digunting zig-zag.
3.      Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan cara di setik kecil.
Kampuh buka yang diselesaikan dengan cara dijahit tepi tirasnya sebagai pengganti obras agar tepi kampuh tidak bertiras. Bisa digunakan untuk tepi kampuh pada bahu. Lebar kampuh antara 1,5 – 2 cm.
4.      Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan cara di tusuk feston.
Cara bekerjanya sama seperti kampuh buka yang diselesaikan dengan tusuk balut, hanya tusuk balut diganti dengan tusuk festoon.
5.      Kampuh terbuka yang diselesaikan dengan cara di rompok.
Kampuh yang sering digunakan pada pembuatan busana tailoring yaitu untuk penyelesaian kampuh busana yang tidak dilining (misalnya rok).

Kampuh Tutup
1.      Kampuh Kostum
Kampuh tutup yang ditutup tirasnya, diselesaiakan dengan jahit tangan atau di sum. Digunakan untuk penyelesaian pakaian luar yang tidak dilapisi, terutama pada kerung lengan pada kebaya dan kerung lengan yang memakai kerutan.
Cara pengerjaannya : Dijahit pada bagian yang buruk, tambahan kampuh diselesaikan dengan memasukkan kedua pinggir kampuh ke dalam, dirapikan dengan jahit tangan/disum.
2.      Kampuh Pipih
Kampuh yang mempunyai bekas jahitan pada satu sisi sebanyak dua setikan, dan sisi yang sebelahnya satu setika, kampuh ini bias dipakai untuk dua sisi (untuk bagian luar atau bagian dalam yang mana keduanya sama-sama  bersih). Teknik menjahit kampuh pipih, lipatkan kain yang pinggirannya bertiras selebar 1,5 cm menjadi o.5 cm, tutup tirasnya dengan lipatan yang satu lagi. Kampuh ini dipakai untuk menjahit kain sarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi dan sebagainya.
3.      Kampuh Balik
Kampuh yang dikerjakan dengan teknik membalikkan dengan dua kali jahit dan dibalikkan dengan cara, pertama dengan menjahit bagian buruk menghadap bagian buruk (bagian baik) yang betiras dengan lebar tiras dengan ukuran 3mm, jika memungkinkan dibuat lebih halus/kecil, kemudian dibalikkan dan dijahit dari bagian buruk menghadap bagian baik dengan pinggir tirsnya masuk ke dalam, hasil kampuh ini paling besar 0,5 cm. kegunaan kampuh balik untuk menjahit kebaya yang dibuat dari bahan tipis,  menjahit kemeja, pakaian tidur dan sebagainya.
4.      Kampuh Balik yang Digeser
Kampuh balik semu digunakan untuk menyambung dua tepi kain yang satu lurus dan yang satu berkerut, dan untuk menyambung dua garis lengkung dan biasa dipakai untuk penyelesaian kerung  lengan kemeja pria dan lengan blus wanita yang berkerut.
Cara mengerjakannya : Jahit dari tepi 0,5 cm dua kali ( atas dan bawah ) garis tepi tadi dengan jarak 0,2 cm, dengan menggunakan jahitan yang renggang kemudian benang jahitan benang tersebut ditarik sehingga membentuk kerutan sesuai dengan panjang ukuran. Kemudian disambung dengan kain yang satunya seperti menjahit kampuh balik tetapi digeser 0,5 cm ke depan dan menjahit terakhirnya ditepi jahitan yang pertama.
5.      Kampuh Sarung
Kampuh yang tampak di kedua sisinya . cara melakukan setikan kampuh sarung adalah sebagai berikut : pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar, kampuh semula 1cm lalu keduanya dikumpul berpadu, tiras dilipat dengan posisi saling berhadapan dan dapat dibantu dengan jelujuran. Tirasnya sama-sama dilipat menjadi 0,5cm  lalu dijahit pinggirannya dari bagian buruk. Kegunaan dari kampuh sarung ini adalah untuk menjahit kain sarung pelekat (kain sarung bercorak/kotak-kotak) ketika menjahit corak/kotaknya harus sama juga untuk menjahit kemeja, jas dan jaket.
6.      Kampuh Perancis
Kampuh yang hanya terdiri dari satu jahitan yang didapatkan dengan cara menyatukan dua lembar kain. Kain bagian baik berhadapan sesame baik, tetapi tidak sama lebar/pinggirnya, lipatkan pinggir kain yang satu (kain yang lebih lebar) dengan kain yang laian, lalu jhit tiras dengan lebar 0,6 mm. kampuh perancis ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis.
7.      Kampuh Tutup yang Diobras
Kampuh tutup yang ditutup tirasnya diselesaikan dengan obras. Digunakan untuk busana anak dan dewasa yang tidak membutuhkan kehalusan atau kerapian, untuk busana santai, dan yang sifatnya medium.
Cara mengerjakannya : satukan dua lembar kain kemudian jahit dengan jarak 2 cm dari tepi kain lalu di obras.